Sabtu, 14 April 2012

Jumlah Penderita Gangguan Jiwa Alami Peningkatan



Jumlah penderita gangguan jiwa di Surabaya semakin meningkat. Pada 2010 lalu, sebanyak 10 sampai 20 pasien yang mendapatkan perawatan di Instalasi Rawat Inap Jiwa Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soetomo tiap bulannya.

Kini, sebanyak 20 sampai 30 pasien yang mendapat perawatan tiap bulannya. "Jumlahnya mengalami peningkatan 80 hingga 90 persen," ungkap Kepala Instalasi Rawat Inap Jiwa RSU dr Soetomo, Didi Aryani Budiyono, Rabu (12/10).

Namun, ia mengaku bangga dengan tingkat kesadaran masyakarat Jawa Timur dalam melakukan pencegahan. Hal tersebut terlihat dengan banyaknya pasien yang datang untuk memeriksakan keluarganya karena menderita gangguan jiwa. "Langkah ini sangat baik karena dapat mengantisipasi parahnya penyakit yang diderita," ujarnya.

Dari jumlah tersebut, kata Didi, kebanyakan pasien menderita skizofrenia atau gangguan jiwa berat. Selain skizofrenia, ada juga pasien yang menderita gangguan jiwa ringan seperti insomnia atau sulit tidur dengan penyebab terlalu banyak beban pikiran.

Menurut Didi, hal tersebut disebabkan karena kondisi ekonomi dan sosial. Semisal keluarga yang tidak mampu menanggung beban kebutuhan yang tinggi. "Faktor inilah yang menjadi penyebab utama tingginya penderita gangguan jiwa," jelasnya.

Didi mengimbau warga yang keluarganya yang diduga menderita gangguan jiwa agar segera dibawa ke rumah sakit. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tidak memasung penderita gangguan jiwa, karena upaya tersebut dapat menambah gangguan bagi penderita. "Seharusnya, keluarga penderita bisa langsung membawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat," kata Didi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar