Antivirus Avira disini
Selasa, 20 Maret 2012
40 Hadis Shalat
allahumma
bihaqi muhammadin wa aali muhammadin alaihi sholli ala muhammad wa aali
muhammad warzukna wawalidaina wa azwajana wa auladana wa duryatina mimba’dina
hubba muhammad wa aali muhammad Allahuma ahyina ala dzalik wa amitsna ala
dzalik wa surna fi zumratim man ahabba muhammada wa ala muhammad ma’a
muhammadin wa aalihi ya karim
40
Hadis Shalat
Hadis
Pertama: Urgensitas Shalat
أول ما افترض الله على أمتي الصلوات الخمس
وأول ما يرفع من أعمالهم الصلوات الخمس وأول ما يسألون عنه الصلوات الخمس
Rasulullah
saw bersabda:
“Hal
pertama yang diwajibkan oleh Allah swt atas umatku adalah shalat lima waktu,
hal pertama yang diangkat dari amalan-amalan mereka adalah shalat lima waktu,
dan hal pertama yang dipertanyakan kepada mereka adalah shalat lima waktu.”
[Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18859]
Hadis
Kedua: Shalat Dan Tiang Agama
عن أبي جعفر عليه السلام قال: بني الاسلام
على خمسة أشياء: على الصلاة، والزكاة، والحج، والصوم، والولاية
Dari
Abi Ja’far (Imam Baqir) as berkata:
“Islam
dibangun di atas lima hal: Shalat, zakat, haji, puasa dan wilayah (kepemimpinan
atau imamah).” [Bihar, jilid 79, hal 234]
Hadis
Ketiga: Perumpamaan Shalat
عن أبي جعفر عليه السلام قال: الصلاة عمود
الدين، مثلها كمثل عمود الفسطاط إذا ثبت العمود ثبتت الاوتاد والاطناب، وإذا مال
العمود وانكسر لم يثبت وتد ولا طنب
Dari
Abi Ja’far as berkata:
“Shalat
adalah tiang agama, perumpamaannya seperti tiang kemah, bila tiangnya kokoh
maka paku dan talinya akan kokoh, dan bila tiangnya miring dan patah maka paku
dan talinya pun tidak akan tegak.” [Bihar, jilid 82, hal 218]
Hadis
Keempat: Shalat Penyebab Kebahagiaan
قال رسول الله صلي الله عليه و اله: خمس
صلوات من حافظ عليهن كانت له نورا وبرهانا ونجاة يوم القيامة
Rasulullah
saw bersabda:
“Barangsiapa
yang menjaga shalat lima waktu maka ia akan memperoleh cahaya, burhan dan
keselamatan pada hari kiamat kelak.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18862]
Hadis
Kelima: Shalat dan Cahaya Hati
صلاة الرجل نور في قلبه فمن شاء منكم
فلينور قلبه
Rasulullah
saw bersabda:
“Shalat
seseorang adalah cahaya di hatinya dan barangsiapa di antara kalian yang
berkeinginan maka hendaknya ia menyinari hatinya dengan cahaya.” [Kanzul
‘Ummal, jilid 7, hadis 18973]
Hadis
Keenam: Shalat Parameter Penerimaan Amal Perbuatan
قال الصادق (عليه السلام): أوّل ما يحاسب
به العبد الصلاة، فإن قبلت قبل سائر علمه، وإذا ردّت ردّ عليه سائر عمله
Imam
Ja’far Shadiq as berkata:
“Hal
pertama yang akan dihisab (diperhitungkan) dari seorang hamba adalah shalat,
jika shalatnya diterima maka seluruh amalnya akan diterima dan jika shalatnya
ditolak maka seluruh amalnya akan ditolak.” [Wasa’il Al-Syi’ah, jilid 3, hal
22]
Hadis
Ketujuh: Shalat dan Metode Para Nabi
قال صلى الله عليه واله: الصلاة من شرايع
الدين، وفيها مرضاة الرب عزوجل، فهي منهاج الانبياء
Rasulullah
saw bersabda:
“Shalat
adalah termasuk dalam syareat agama, dan di dalamnya terdapat keridhaan Tuhan
swt, dan shalat adalah metode para nabi.” [Bihar, jilid 82, hal 231]
Hadis
Kedelapan: Shalat Bendera Islam
قال النبي صلى الله عليه واله: علم
الإسلام الصلاة فمن فرغ لها قلبه وحافظ عليها بحدها ووقتها وسننها فهو مؤمن
“Bendera
Islam adalah shalat, maka barangsiapa memberikan hatinya untuknya dan
menjaganya dengan batasan dan waktunya serta sunah-sunnahnya maka ia adalah
seorang mukmin (hakiki).” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18870]
Hadis
Kesembilan: Shalat dan Effesiensinya
قال الصادق ( عليه السلام ) ـ في حديث ـ :
إنّ ملك الموت يدفع الشيطان عن المحافظ على الصلاة ، ويلقّنه شهادة أن لا إله إلا
الله ، وأنّ محمّداً رسول الله ، في تلك الحالة العظيمة
Imam
Ja’far Shadiq as berkata:
“Sesunguhnya
malaikat kematian (pencabut nyawa) menghalau syetan dari orang yang menjaga
shalat dan mentalqinkan (mendektekan) kepadanya kesaksian bahwa tiada tuhan
selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad saw adalah Rasulullah (utusan
Allah) dalam kondisi menakutkan tersebut.” [Wasa’il Al-Syi’ah, jilid 3, hal 19]
Hadis
Kesepuluh: Shalat dan Anak-anak
قال الباقر عليه السلام: إنّا نأمر
صبياننا بالصلاة إذا كانوا بني خمس سنين ، فمروا صبيانكم بالصلاة إذا كانوا بني
سبع سنين
Imam
Baqir as berkata:
“Sesungguhnya
kami memerintahkan anak-anak kami untuk shalat bila mereka mencapai usia lima
tahun, maka perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat bila mereka mencapai
usia tujuh tahun.” [Wasa’il Al-Syi’ah, jilid 3, hal 12]
Pasal
Kedua
Urgensitas
dan Keutamaan Shalat
Hadis
Kesebelas: Nilai Shalat
قال الصادق عليه السلام: صلاة فريضة خير
من عشرين حجة وحجة خير من بيت مملو ذهبا يتصدق منه حتى يفني أو حتى لا يبقي منه شئ
Imam
Ja’far Shadiq as berkata:
“Shalat
wajib lebih baik dari dua puluh haji dan haji satu kali lebih baik dari sebuah
rumah berisikan penuh dengan emas yang disedekahkan sehingga habis atau tidak
tersisa sedikitpun juga.” [Bihar, jilid 82, hal 227]
Hadis
Kedua Belas: Keutamaan Shalat
قال أمير المؤمنين عليهم السلام: اوصيكم
بالصلاة وحفظها، فانها خير العمل وهي عمود دينكم
Amirul
Mukminin Ali as berkata:
“Aku
wasiatkan kepada kalian akan shalat dan menjaganya, karena sesungguhnya shalat
adalah sebaik-baik amal dan ia adalah tiang agama kalian.” [Bihar, jilid 82,
hal 209]
Hadis
Ketiga Belas: Urgensitas Shalat
قال النبي صلى الله عليه واله: ما من صلاة
يحضر وقتها إلا نادى ملك بين يدي الناس [أيها الناس] قوموا إلى نيرانكم التي أو
قدتموها على ظهوركم فأطفئوها بصلاتكم
Nabi
saw bersabda:
“Tidak
ada satu shalat pun yang tiba waktunya kecuali satu malaikat menyeru di antara
manusia (Wahai manusia) bangkitlah menuju api-api yang kalian nyalakan di
hadapan kalian sendiri maka padamkanlah api tersebut dengan shalat kalian.”
[Bihar, jilid 82, hal 209]
Hadis
Keempat Belas: Berkah Shalat
عن علي عليه السلام قال: إن الانسان إذا
كان في الصلاة فان جسده وثيابه وكل شئ حوله يسبح
Imam
Ali as berkata:
“Sesungguhnya
manusia apabila berada dalam kondisi shalat maka tubuh, pakaian dan segala
sesuatu di sekitarnya akan bertasbih.” [Bihar, jilid 82, hal 213]
Hadis
Kelima Belas: Kedudukan Shalat
قال النبي صلى الله عليه واله: موضع
الصلاة من الدين كموضع الرأس من الجسد
Rasulullah
saw bersabda:
“Kedudukan
shalat dari agama adalah seperti kedudukan kepala dari badan.” [Kanzul ‘Ummal,
jilid 7, hadis 18972]
Hadis
Keenam Belas: Shalat dan Kesucian Jiwa
قال النبي صلى الله عليه واله: مثل
الصلوات الخمس كمثل نهر جار عذب على باب أحدكم يغتسل فيه كل يوم خمس مرات فما يبقى
ذلك من الدنس
Rasulullah
saw bersabda:
“Perumpamaan
shalat lima waktu adalah seperti sebuah sungai tawar yang mengalir di sisi
pintu rumah salah seorang di antara kalian yang setiap harinya ia mandi lima
kali, maka tidak tertinggal sedikitpun kotoran (di badannya, artinya
barangsiapa yang sehari semalam mendirikan shalat lima waktu juga maka ia akan
terbebas dari kotoran-kotoran jiwa dan ruh).” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis
18931]
Hadis
Ketujuh Belas: Shalat dan Ikatan Janji dengan Allah swt
روي عن النبي صلى الله عليه واله قال: قال
الله تعالى: افترضت على أمتك خمس صلوات وعهدت عندي عهدا أنه من حافظ عليهن لوقتهن
أدخلته الجنة ومن لم يحافظ عليهن فلا عهد له عندي
Dari
Rasulullah saw:
“Allah
swt berfirman: Aku telah mewajibkan shalat lima waktu kepada umatmu dan Aku
ikatkan sebuah perjanjian di sisiKu bahwa barangsiapa yang menjaganya pada
waktu-waktunya maka Aku akan memasukkannya ke dalam surga, dan barangsiapa yang
tidak menjaganya maka tidak ada ikatan perjanjian untuknya di sisiKu.” [Kanzul
‘Ummal, jilid 7, hadis 18872]
Hadis
Kedelapan Belas: Shalat dan Mengingat Allah swt
“روي عن الباقر عليه السلام أنه قال: ذكر
الله لاهل الصلاة أكبر من ذكرهم إياه، ألا ترى أنه يقول: “اذكروني أذكركم
Dari
Imam Baqir as berkata:
“Ingatan
Allah swt untuk orang-orang yang mendirikan shalat lebih besar dari ingatan
mereka kepada Allah, apakah engkau tidak melihat bahwa Allah swt berfirman:
فاذكروني أذكركم واشكروا لي ولا تكفرون
“Maka
ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS. Al-Baqarah
(2): 152) [Bihar, jilid 82, hal 199]
Hadis
Kesembilan Belas: Shalat dan Rahmat Allah swt
قال أمير المؤمنين عليه السلام: إذا قام
الرجل إلى الصلاة أقبل إليه إبليس ينظر إليه حسدا لما يرى من رحمة الله التي تغشاه
Imam
Ali as berkata:
“Jika
seseorang berdiri melaksanakan shalat maka Iblis menghadap kepadanya sambil
memandangnya dengan hasud karena melihat rahmat yang menyelimutinya.” [Bihar,
jilid 82, hal 207]
Hadis
Kedua Puluh: Shalat dan Meninggalkan Dosa
وروي أن فتى من الانصار كان يصلي الصلاة
مع رسول الله صلى الله عليه واله ويرتكب الفواحش، فوصف ذلك لرسول الله صلى الله
عليه واله فقال: إن صلاته تنهاه يوما ما، فلم يلبث أن تاب
Diriwayatkan
bahwa seorang pemuda dari kaum Anshar malaksanakan shalat bersama Rasulullah
saw dan tetap melakukan hal-hal buruk, maka hal tersebut dilaporkan kepada
Rasulullah saw, maka Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya suatu hari shalatnya
akan mencegahnya, maka tidak berselang lama ia bertaubat. [Bihar, jilid 82, hal
198]
Pasal
Ketiga
Urgensitas
Waktu Shalat
Hadis
Kedua Puluh Satu: Bagaimana dan Kapan Kita Mendirikan Shalat?
قال أبو عبد الله عليه السلام إذا صليت
صلاة فريضة فصلها لوقتها صلاة مودع يخاف أن لا يعود إليها
Imam
Ja’far Shadiq as berkata:
“Apabila
engkau melaksanakan shalat wajib maka shalatlah pada (awal) waktunya seperti
shalat orang yang ingin berpisah, takut tidak akan kembali lagi.” [Mahajjatul
Baidha’, jilid 1, hal 350]
Hadis
Kedua Puluh Dua: Urgensitas Waktu Shalat
قال النبي صلى الله عليه واله: قال الله
عز و جل: إن لعبدي علي عهدا إن أقام الصلاة لوقتها أن لا أعذبه وأن أدخله الجنة
بغير حساب
Nabi
saw bersabda:
Allah
swt berfirman: Sesungguhnya hamba-Ku memiliki sebuah perjanjian atas-Ku jika ia
mendirikan shalat pada waktunya maka Aku tidak akan mengazabnya dan Aku akan
memasukkannya ke surga dengan tanpa hisab.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis
19036]
Hadis
Kedua Puluh Tiga: Nabi saw dan Shalat Awal Waktu
عن عائشة قالت: كان رسول الله صلى الله
عليه و اله يحدثنا و نحدثه فاذا حضرت الصلوة فكأنه لم يعرفنا و لم نعرفه اشتغالا
بعظمة الله
Dari
Aisyah berkata:
Rasulullah
saw sedang berbincang-bincang dengan kita maka ketika tiba waktu shalat
seakan-akan beliau saw tidak mengenal kita dan kita tidak mengenalnya karena
sibuk dengan kebesaran Allah.” [Mahajjatul Baidha’, jilid 1, hal 350]
Hadis
Kedua Puluh Empat: Shalat Pada Waktunya
عن أبي عبد الله عليه السلام قال: إن
العبد إذا صلى الصلاة لوقتها وحافظ عليها ارتفعت بيضاء نقية تقول حفظتني حفظك
الله، وإذا لم يصلها لوقتها ولم يحافظ عليها رجعت سوداء مظلمة تقول: ضيعتني ضيعك
الله
Imam
Ja’far Shadiq as berkata:
“Sesungguhnya
seorang hamba jika shalat pada waktunya dan menjaganya maka (dengan bentuk)
seberkas cahaya putih bersih naik ke atas sambil berkata: Engkau telah
menjagaku maka semoga Allah swt menjagamu, dan bila tidak melaksanakan shalat
pada waktunya dan tidak memperhatikannya maka akan kembali kepadanya (dengan
bentuk) kegelapan pekat sambil berkata: Engkau telah menyia-nyiakanku maka
semoga Allah swt menyia-nyiakanmu.” [Maajjatul Baidha’, jilid 1, hal 340]
Hadis
Kedua Puluh Lima: Keutamaan Shalat Pada Waktunya
قال النبي صلى الله عليه واله: أحب
الأعمال إلى الله الصلاة لوقتها ثم بر الوالدين ثم الجهاد في سبيل الله
Rasulullah
saw bersabda:
“Amalan
yang paling dicintai oleh Allah swt adalah shalat pada waktunya, kemudian
berbakti kepada kedua orang tua, kemudian jihad di jalan Allah swt.” [Kanzul
‘Ummal, jilid 7, hadis 18897]
Pasal
Keempat
Lalai
Dalam Shalat dan Meninggalkannya
Hadis
Kedua Puluh Enam: Meremehkan Shalat
قال النبي صلى الله عليه واله: ليس مني من
استخف بصلاته، لا يرد على الحوض لا والله
Nabi
saw bersabda:
“Bukan
dariku orang yang meremehkan shalatnya, ia tidak akan masuk telaga Kautsar
kepadaku, tidak demi Allah.” [Bihar, jilid 82, hal 224]
Hadis
Kedua Puluh Tujuh: Merendahkan Shalat
قال الصادق عليه السلام: شفاعتنا لا تنال
مستخفا بصلاته
Imam
Ja’far Shadiq as berkata:
“Syafa’at
kita tidak akan mengena orang yang meremehkan shalatnya.” [Bihar, jilid 82, hal
227]
Hadis
Kedua Puluh Delapan: Menyia-nyiakan Shalat
قال النبي صلى الله عليه واله: لا تضيعوا
صلاتكم فان من ضيع صلاته حشره الله مع قارون وفرعون وهامان
Nabi
saw bersabda:
“Janganlah
kalian menyia-nyiakan shalat kalian, karena sesungguhnya barangsiapa yang
menyia-nyiakan shalatnya maka Allah swt akan mengumpulkannya bersama Qarun dan
Fir’aun serta Haman (Menteri dan Pembantu).” [Bihar, jilid 82, hal 202]
Hadis
Kedua Puluh Sembilan: Shalat Tidak Sempurna dan Nabi saw
عن أبي جعفر (عليه السلام) قال: بينا رسول
الله (صلّى الله عليه وآله) جالس في المسجد إذ دخل رجل فقام يصلّي فلم يتمّ ركوعه
ولا سجوده، فقال رسول الله (صلّى الله عليه واله): نقر كنقر الغراب لئن مات هذا
وهكذا صلاته ليموتنّ على غير ديني
Imam
Baqir as berkata:
“Ketika
Rasulullah saw sedang duduk di masjid, masuklah seorang laki-laki, lalu ia
berdiri dan shalat, tetapi ia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya, maka
Rasulullah saw bersabda: Ia telah mematuk seperti patukan burung gagak, bila
orang ini meninggal dunia sementara shalatnya seperti ini maka ia akan
meninggal bukan di atas agamaku.” [Mahajjatul Baidha’, jilid 1, hal 340]
Hadis
Ketiga Puluh: Lalai Dalam Shalat
قال رسول الله صلى الله عليه واله: الصلاة
عماد الدين، فمن ترك صلاته متعمدا فقد هدم دينه، ومن ترك أوقاتها يدخل الويل،
والويل واد في جهنم كما قال الله تعالى: “ويل للمصلين الذين عن صلاتهم ساهون”
Rasulullah
saw bersabda:
“Shalat
adalah tiang agama, maka barangsiapa yang meninggalkan shalatnya secara sengaja
maka ia telah menghancurkan agamanya, dan barangsiapa meninggalkan
waktu-waktunya maka ia akan memasuki wail, dan wail adalah sebuah lembah di
neraka Jahannam sebagaimana Allah swt berfirman:
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ
عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
“Maka
wail bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya” {QS. Al-Maa’uun (107): 4 dan 5} [Bihar, jilid 82, hal 202]
Hadis
Ketiga Puluh Satu: Hasil Meninggalkan Shalat
قال رسول الله صلی الله عليه و اله: لا
تتركن الصلاة متعمدا فإنه من ترك الصلاة متعمدا فقد برئت منه ذمة الله ورسوله
Rasulullah
saw bersabda:
“Janganlah
meninggalkan shalat dengan sengaja karena sesungguhnya barangsiapa yang
meninggalkan shalat dengan sengaja maka ia akan terlepas dari tanggungan
(jaminan) Allah swt dan Rasul-Nya saw.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 19096]
Hadis
Ketiga Puluh Dua: Meninggalkan Shalat
قال صلى الله عليه واله: من ترك صلاة لا
يرجو ثوابها، ولا يخاف عقابها، فلا ابالي أيموت يهوديا أو نصرانيا أو مجوسيا
Rasulullah
saw bersabda:
“Barangsiapa
meninggalkan sebuah shalat karena tidak mengharap pahalanya dan tidak takut
akan balasannya maka akupun tidak memperdulikan apakah ia akan meniggal dunia
dalam keadaan Yahudi atau Nasrani atau Majusi.” [Bihar, jilid 82, hal 202]
Hadis
Ketiga Puluh Tiga: Meninggalkan Shalat dan Kekafiran
قال صلى الله عليه واله: من ترك صلاته حتى
تفوته من غير عذر، فقد حبط عمله، ثم قال: بين العبد وبين الكفر ترك الصلاة
Rasulullah
saw bersabda:
“Barangsiapa
yang meninggalakan shalatnya sehingga melewatkan waktunya tanpa alasan maka
amalnya terputus, kemudian beliau saw bersabda: Antara seorang hamba dan
kekafiran adalah meninggalkan shalat.” [Bihar, jilid 82, hal 202]
Hadis
Ketiga Puluh Empat: Balasan Meninggalkan Shalat
قال رسول الله صلی الله علیه و اله: من
ترك الصلاة متعمدا كتب اسمه على باب النار ممن يدخلها
Rasulullah
saw bersabda:
“Barangsiapa
yang meninggalkan shalat secara sengaja maka namanya akan ditulis di atas pintu
neraka di antara orang yang akan memasukinya.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis
19090]
Pasal
Kelima
Adab
dan Syarat-syarat Diterimanya Shalat
Hadis
Ketiga Puluh Lima: Shalat dan Syarat-syarat Penerimaannya
عن أبي عبد الله عليه السلام قال: قال
الله تبارك وتعالى: إنما أقبل الصلاة لمن تواضع لعظمتي، ويكف نفسه عن الشهوات من
أجلي، ويقطع نهاره بذكري، ولا يتعاظم على خلقي، ويطعم الجايع ويكسو العاري، ويرحم
المصاب، ويؤوي الغريب
Imam
Ja’far Shadiq as berkata:
“Allah
swt berfirman: Sesungguhnya Aku menerima shalat orang yang merendah diri karena
kebesaran-Ku, menahan dirinya dari hawa nafsu kerena-Ku, mengakhiri siangnya
dengan mengingat-Ku, tidak membesarkan diri atas makhluk-Ku, memberi makan
orang lapar dan memberi pakaian orang yang tidak berpakaian, berbelas kasihan
kepada orang yang tertimpa musibah dan memberikan perlindungan kepada orang yang
asing.” [Bihar, jilid 66, hal 391]
Hadis
Ketiga Puluh Enam: Neraca Penerimaan Shalat
عن أبي عبد الله عليه السلام قال: من أحب
أن يعلم أقبلت صلاته أم لم تقبل، فلينظر هل منعته صلاته عن الفحشاء والمنكر؟ فبقدر
ما منعته قبلت منه
Dari
Abi Abdillah (Imam Ja’far Shadiq) as berkata:
“Barangsiapa
ingin mengetahui apakah shalatnya diterima atau tidak maka hendaknya ia melihat
apakah shalatnya mencegahnya dari kekejian dan kemungkaran? Maka seukuran yang
dapat mencegahnya, shalatnya diterima. [Bihar, jilid 82, hal 198]
Hadis
Ketiga Puluh Tujuh: Shalat Dan Wilayah Kepada Ahlul Bait
قال رجل لزين العابدين عليه السلام: ما
سبب قبولها؟ قال: ولايتنا والبراءة من أعدائنا
Seseorang
berkata kepada Imam Ali Zainal Abidin: Apakah sebab diterimanya shalat? Beliau
as menjawab: Wilayah kami dan berlepas diri dari musuh-musuh kami. [Bihar,
jilid 84, hal 245]
Hadis
Ketiga Puluh Delapan: Shalat Wajib Dan Sunnah
عن أبي جعفر (عليه السلام) قال: إنّ العبد
ليرفع له من صلاته نصفها أو ثلثها أو ربعها أو خمسها، فما يرفع له إلاّ ما أقبل
عليه منها بقلبه، وإنّما أمرنا بالنافلة ليتمّ لهم بها ما نقصوا من الفريضة
Imam
Baqir berkata:
Sesungguhnya
shalat seorang hamba akan diangkat (diterima) setengah, sepertiga, seperempat
dan seperlimanya maka tidak diangkat shalatnya kecuali apa yang dihadapkan dengan
hatinya. Dan diperintahkan untuk mengerjakan shalat-shalat sunnah untuk
menyempurnakan apa-apa yang kurang dari shalat wajib. [Al-Haqa’iq, Marhum Faidh
Kasyani, hal 219]
Hadis
Ketiga Puluh Sembilan: Shalat Dengan Azhan Dan Iqamah
قال أبو عبدالله ( عليه السلام ) : من صلى
بإذان وإقامة صلى خلفه صفان من الملائكة، ومن صلى بإقامة بغير أذان صلى خلفه صف
واحد من الملائكة، قلت له: وكم مقدار كل صف؟ فقال: أقله ما بين المشرق الى المغرب،
وأكثره ما بين السماء والأرض
Imam
Ja’far Ash-Shadiq as berkata:
Barangsiapa
mendirikan shalat dengan azhan dan iqamah maka dua baris malaikat akan shalat
di belakangnya, dan barangsiapa shalat dengan iqamah saja tanpa azhan maka satu
barisan malaikat akan shalat di belakangnya.
Perawi
bertanya: Berapakah jumlah setiap barisan?
Imam
as menjawab: Paling sedikitnya antara masyriq (arah timur) dan maghrib (arah
barat) dan paling banyaknya antara langit dan bumi. [Wasail Asy-Syiah, jilid 4,
hal 620]
Hadis
Keempat Puluh: Shalat Dan Doa
قال أبو عبد الله عليه السلام: إن الله
عزوجل فرض عليكم الصلواة الخمس في أفضل الساعات، فعليكم بالدعاء في أدبار الصلوات
Imam
Ja’far Ash-Shadiq as berkata:
Sesungguhnya
Allah swt mewajibkan shalat lima waktu atas kalian pada waktu-waktu paling
utama, maka hendaknya kalian berdoa setelah selesai shalat-shalat tersebut.
[Al-Khishal, jilid 1, hal 278]
www.nurmadinah.com
email nurmadinah2010@yahoo.com
email nurmadinah2010@yahoo.com
Hadis tentang Shalat
1. Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap
seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang shalatnya.
Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya
buruk maka dia kecewa dan merugi. (HR. Annasa'i dan Attirmidzi)
2. Paling dekat seorang hamba kepada Robbnya ialah ketika ia bersujud maka perbanyaklah do'a (saat bersujud) (HR. Muslim)
3. Perumpamaan shalat lima waktu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir dan melimpah dekat pintu rumah seseorang yang tiap hari mandi di sungai itu lima kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Abdullah ibnu Mas'ud Ra berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdol?" Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Aku bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" Beliau menjawab, "Berbakti kepada kedua orang tua." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Berjihad di jalan Allah." (HR. Al Bukhari)
5. Yang kusenangi dari urusan duniamu adalah wanita dan wewangian dan dijadikan kesejukan mataku (sebagai biji mata) dalam shalat. (HR. Annasa'i dan Al Hakim)
6. Shalat dua rakaat (yakni shalat sunnah fajar) lebih baik dari dunia dan segala isinya. (HR. Attirmidzi)
7. Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja maka dia kafir terang-terangan. (HR. Ahmad)
8. Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur tujuh tahun dan gunakan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka (putera-puteri). (Abu Dawud)
9. Shalat pada awal waktu adalah keridhoan Allah dan shalat pada akhir waktu adalah pengampunan Allah. (HR. Attirmidzi)
10. Barangsiapa lupa shalat atau ketiduran maka tebusannya ialah melakukannya pada saat dia ingat. (HR. Ahmad)
11. Ibnu Abbas Ra. berkata : Rasulullah Saw. pernah menjama' shalat dzuhur dengan ashar dan maghrib dengan isya' di Madinah tanpa disebabkan faktor ketakutan (khauf) atau hujan. Beliau ditanya apa sebabnya, lalu menjawab, "agar tidak menyulitkan umatnya." (HR. Muslim).
Penjelasan:
Jika menghadapi soal yang sangat penting dan mendesak beliau pernah menjama' walaupun bukan musafir.
12. Apabila seseorang mengantuk saat akan shalat hendaklah ia tidur sampai hilang ngantuknya, sebab bila shalat dalam keadaan mengantuk dia tidak menyadari bahwa ketika beristighfar ternyata dia memaki dirinya.(HR. Bukhari)
13. Janganlah melakukan shalat pada saat hidangan makanan sudah tersedia dan jangan pula memulai shalat dalam keadaan menahan kencing dan buang air (termasuk kentut). (HR. Ibnu Hiban)
14. Apabila diserukan untuk shalat datangilah dengan berjalan dengan tenang. Apa yang dapat kamu ikuti shalatlah dan yang tertinggal lengkapilah. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Tidak boleh tergesa-gesa dan berlari-larian menuju masjid.
15. Yang pertama-tama diangkat dari umat ini ialah khusyu' sehingga tidak terlihat seorangpun yang khusyu'. (HR. Ahmad dan Atthabrani)
16. Allah Ta'ala tetap (senantiasa) berhadapan dengan hambaNya yang sedang shalat dan jika ia mengucap salam (menoleh) maka Allah meninggalkannya. (HR. Mashobih Assunnah)
17. Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Tidak semua orang yang shalat itu bershalat. Aku hanya menerima shalatnya orang yang merendahkan diri kepada keagunganKu, menahan syahwatnya dari perbuatan haram laranganKu dan tidak terus-menerus (ngotot) bermaksiat terhadapKu, memberi makan kepada yang lapar dan memberi pakaian orang yang telanjang, mengasihi orang yang terkena musibah dan menampung orang asing. Semua itu dilakukan karena Aku." "Demi keagungan dan kebesaranKu, sesungguhnya bagiKu cahaya wajahnya lebih bersinar dari matahari dan Aku menjadikan kejahilannya kesabaran (kebijaksanaan) dan menjadikan kegelapan terang, dia berdoa kepada-Ku dan Aku mengabulkannya, dia mohon dan Aku memberikannya dan dia mengikat janji dengan-Ku dan Aku tepati (perkokoh) janjinya. Aku lindungi dia dengan pendekatan kepadanya dan Aku menyuruh para Malaikat menjaganya. BagiKu dia sebagai surga Firdaus yang belum tersentuh buahnya dan tidak berobah keadaannya." (HR. Adiilami)
18. Nabi Saw ditanya tentang shalat, "Bagaimana shalat yang paling afdol?" Beliau menjawab, "Berdiri yang lama." (HR. Muslim)
19. Rasulullah Saw apabila berdiri sesudah ruku' ('itidal) beliau membaca:
"Allah mendengar siapa yang memujiNya. Ya Allah Robb kami. Seluruh pujian bagimu sepenuh langit- langit, bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudahnya. Engkaulah yang patut disyukuri dan dipuji. Engkaulah yang paling layak diucapkan seorang hamba dan kami semua adalah hambaMu. Ya Allah, tidak ada pencegah bagi pemberianMu dan tidak memberi apabila Engkau menolaknya dan tidak berguna kebesaran seorang kecuali dengan kebesaran dari sisiMu. (HR. Muslim)
20. Nabi Saw bila mendengar seruan azan, beliau menirukan kata-kata dan seruannya. (HR. Ath-thahawi)
21. Barangsiapa mengucapkan (do'a) setelah mendengar suara muazzin:
"Ya Allah, Robb seruan (azan) yang sempurna ini dan shalat yang ditegakkan, karuniakanlah kepada Muhammad derajat dan kemuliaan yang tinggi dan kedudukan yang terpuji yang Engkau janjikan untuknya." Maka patut baginya memperoleh syafaat (ku) pada hari kiamat. (HR. Al Bukhari)
22. Maukah aku beritahu apa yang dapat menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat?" Para sahabat menjawab: "Baik ya Rasulullah." Beliau berkata, "Berwudhu dengan baik, menghilangkan kotoran-kotoran, banyak langkah diayunkan menuju mesjid, dan menunggu shalat (Isya) sesudah shalat (Maghrib). Itulah kewaspadaan (kesiagaan)." (HR. Muslim)
Penjelasan:
Kesiagaan dan persiapan untuk menghadapi perang fi sabilillah untuk membuka (menguasai) Mekah.
23. Sebaik-baik shaf (barisan) laki-laki adalah yang paling depan dan yang terburuk ialah barisan paling akhir. Namun seburuk-buruk barisan wanita adalah yang paling depan dan yang terbaik ialah yang paling belakang. (HR. Muslim)
24. Barangsiapa mengimami suatu kaum lalu mengkhususkan do'a untuk dirinya, maka dia telah mengkhianati mereka. (HR. Aththusi)
25. Rapikan barisanmu, sesungguhnya merapikan barisan termasuk mendirikan shalat. (HR. Ibnu Hiban)
26. Shalat jama'ah pahalanya melebihi shalat sendiri-sendiri dengan dua puluh tujuh derajat. (Mutafaq 'alaih)
27. Apabila seorang mengimami orang-orang hendaklah meringankan shalat karena di antara mereka terdapat anak-anak, orang tua, yang lemah, yang sakit dan yang punya hajat (keperluan), dan bila shalat sendirian dapat ia lakukan sesukanya. (HR. Bukhari)
28. Tiga orang yang diridhoi Allah yaitu seorang yang pada tengah malam bangun dan shalat, suatu kaum (jama'ah) yang berbaris untuk shalat dan suatu kaum berbaris untuk berperang (fisabilillah). (HR. Abu Yu'la)
29. Barangsiapa berjamaah dalam shalat subuh dan Isya maka baginya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari kemunafikan dan kebebasan dari kemusyrikan. (Abu Hanifah)
30. Ada empat orang tidak diwajibkan shalat jum'at yaitu wanita, budak, orang yang sakit dan musafir (bepergian). (Abu Hanifah)
31. Apabila kamu menegur kawanmu saat imam berkhotbah pada shalat jum'at dengan ucapan: "dengarkan", maka pahala shalat jum'atmu menjadi batal. (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
ketika khatib sedang berkhotbah maka kita harus diam mendengarkan serta tidak boleh berbicara, kendatipun menegur orang lain yang sedang berbicara atau mengobrol dengan ucapan "Diamlah!" atau "Dengarkanlah!".
32. Barangsiapa meninggalkan shalat jum'at karena meremehkannya tanpa suatu alasan maka Allah Tabaroka wata'ala akan mengunci hatinya. (HR. Al Bukhari dan Muslim)
33. Paling afdol (utama) shalat seorang (adalah) di rumahnya kecuali (shalat) yang fardhu (lima waktu). (HR. Al Bukhari dan Muslim)
34. Hati manusia kadangkala maju dan kadangkala mundur. Apabila sedang mengalami kemajuan shalatlah nawafil (sunah ba'diyah, qobliyah dan tahajjud) dan bila sedang mengalami kemunduran shalatlah yang fardhu-fardhu saja (lima waktu). (Aththahawi)
35. Barangsiapa sesudah shalat (fardhu) mengucapkan zikir "Subhanallah" (Maha Suci Allah) 33 kali dan "Alhamdulillah" (Segala puji bagi Allah) 33 kali dan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) 33 kali lalu digenapkan yang keseratusnya dengan (membaca):
"Laailaaha illallah wahdahu la syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir" (Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nyalah segala kekuasaan dan pujian. Dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa), maka akan terampuni dosa-dosanya (walaupun) sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim)
36. Rasulullah Saw berkata kepada Muadz Ra, "Ya Muadz, jangan meninggalkan sehabis tiap shalat ucapan:"
"Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat Engkau dan banyak bersyukur kepada-Mu dan beribadah kepada-Mu dengan baik." (HR. Annasa'i dan Abu Dawud)
37. Perbanyaklah sujud kepada Allah, sesungguhnya bila sujud sekali Allah akan mengangkatmu satu derajat dan menghapus satu dosamu. (HR. Muslim)
38. Diberitahukan kepada Nabi Saw bahwa si Fulan shalat semalam suntuk tetapi pada pagi harinya dia mencuri. Lalu beliau menjawab, "Kelak shalatnya akan mencegahnya dari perbuatan mencuri." (HR. Aththahawi)
39. Tiga orang yang shalatnya tidak sampai melampaui telinganya, yaitu seorang budak yang melarikan diri sampai dia pulang kembali, seorang isteri yang semalaman suaminya murka kepadanya, dan seorang imam yang mengimami suatu kaum sedangkan kaum itu tidak menyukainya. (HR. Attirmidzi dan Ahmad)
40. Apabila seorang shalat hendaklah mengenakan pakaian rangkap. Sesungguhnya Allah lebih berhak (dihadapi) dengan keindahan pakaian. (HR. Atthabrani)
41. Rasulullah Saw bila menghadapi suatu dilema (situasi yang sukar dan membingungkan) beliau shalat. (HR. Ahmad)
43. Malaikat selalu berpesan kepadaku tentang shalat tengah malam sehingga aku mengira bahwa umatku yang terbaik ialah yang sedikit tidurnya. (Abu Hanifah)
44. Rasulullah Saw apabila bangun tengah malam untuk shalat malam (Tahajjud) beliau mengucapkan:
"Tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau, ya Allah, aku mohon ampunanMu atas dosaku dan aku mohon rahmatMu. Ya Allah, tambahlah ilmu bagiku dan jangan Engkau memalingkan hatiku setelah Engkau memberiku hidayah (petunjuk) dan karuniakanlah dari sisimu rahmat. Sesungguhnya Engkau Maha pemberi rahmat." (HR. Abu Dawud)
45. Umatku yang termulia ialah penghafal Al Qur'an dan yang selalu shalat tengah malam (tahajud). (HR. Atthabrani dan Al Baihaqi)
Penjelasan:
Hamalatul Qur'an artinya penghafal Qur'an, memahami artinya, sekaligus mengajarkan dan mengamalkan isinya.
42. Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja maka Allah akan menggagalkan amalannya (usahanya). (HR. Al Bukhari)
2. Paling dekat seorang hamba kepada Robbnya ialah ketika ia bersujud maka perbanyaklah do'a (saat bersujud) (HR. Muslim)
3. Perumpamaan shalat lima waktu seperti sebuah sungai yang airnya mengalir dan melimpah dekat pintu rumah seseorang yang tiap hari mandi di sungai itu lima kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Abdullah ibnu Mas'ud Ra berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, amal perbuatan apa yang paling afdol?" Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Aku bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" Beliau menjawab, "Berbakti kepada kedua orang tua." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Berjihad di jalan Allah." (HR. Al Bukhari)
5. Yang kusenangi dari urusan duniamu adalah wanita dan wewangian dan dijadikan kesejukan mataku (sebagai biji mata) dalam shalat. (HR. Annasa'i dan Al Hakim)
6. Shalat dua rakaat (yakni shalat sunnah fajar) lebih baik dari dunia dan segala isinya. (HR. Attirmidzi)
7. Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja maka dia kafir terang-terangan. (HR. Ahmad)
8. Suruhlah anak-anakmu shalat bila berumur tujuh tahun dan gunakan pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka (putera-puteri). (Abu Dawud)
9. Shalat pada awal waktu adalah keridhoan Allah dan shalat pada akhir waktu adalah pengampunan Allah. (HR. Attirmidzi)
10. Barangsiapa lupa shalat atau ketiduran maka tebusannya ialah melakukannya pada saat dia ingat. (HR. Ahmad)
11. Ibnu Abbas Ra. berkata : Rasulullah Saw. pernah menjama' shalat dzuhur dengan ashar dan maghrib dengan isya' di Madinah tanpa disebabkan faktor ketakutan (khauf) atau hujan. Beliau ditanya apa sebabnya, lalu menjawab, "agar tidak menyulitkan umatnya." (HR. Muslim).
Penjelasan:
Jika menghadapi soal yang sangat penting dan mendesak beliau pernah menjama' walaupun bukan musafir.
12. Apabila seseorang mengantuk saat akan shalat hendaklah ia tidur sampai hilang ngantuknya, sebab bila shalat dalam keadaan mengantuk dia tidak menyadari bahwa ketika beristighfar ternyata dia memaki dirinya.(HR. Bukhari)
13. Janganlah melakukan shalat pada saat hidangan makanan sudah tersedia dan jangan pula memulai shalat dalam keadaan menahan kencing dan buang air (termasuk kentut). (HR. Ibnu Hiban)
14. Apabila diserukan untuk shalat datangilah dengan berjalan dengan tenang. Apa yang dapat kamu ikuti shalatlah dan yang tertinggal lengkapilah. (HR. Ahmad)
Penjelasan:
Tidak boleh tergesa-gesa dan berlari-larian menuju masjid.
15. Yang pertama-tama diangkat dari umat ini ialah khusyu' sehingga tidak terlihat seorangpun yang khusyu'. (HR. Ahmad dan Atthabrani)
16. Allah Ta'ala tetap (senantiasa) berhadapan dengan hambaNya yang sedang shalat dan jika ia mengucap salam (menoleh) maka Allah meninggalkannya. (HR. Mashobih Assunnah)
17. Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi): "Tidak semua orang yang shalat itu bershalat. Aku hanya menerima shalatnya orang yang merendahkan diri kepada keagunganKu, menahan syahwatnya dari perbuatan haram laranganKu dan tidak terus-menerus (ngotot) bermaksiat terhadapKu, memberi makan kepada yang lapar dan memberi pakaian orang yang telanjang, mengasihi orang yang terkena musibah dan menampung orang asing. Semua itu dilakukan karena Aku." "Demi keagungan dan kebesaranKu, sesungguhnya bagiKu cahaya wajahnya lebih bersinar dari matahari dan Aku menjadikan kejahilannya kesabaran (kebijaksanaan) dan menjadikan kegelapan terang, dia berdoa kepada-Ku dan Aku mengabulkannya, dia mohon dan Aku memberikannya dan dia mengikat janji dengan-Ku dan Aku tepati (perkokoh) janjinya. Aku lindungi dia dengan pendekatan kepadanya dan Aku menyuruh para Malaikat menjaganya. BagiKu dia sebagai surga Firdaus yang belum tersentuh buahnya dan tidak berobah keadaannya." (HR. Adiilami)
18. Nabi Saw ditanya tentang shalat, "Bagaimana shalat yang paling afdol?" Beliau menjawab, "Berdiri yang lama." (HR. Muslim)
19. Rasulullah Saw apabila berdiri sesudah ruku' ('itidal) beliau membaca:
"Allah mendengar siapa yang memujiNya. Ya Allah Robb kami. Seluruh pujian bagimu sepenuh langit- langit, bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki sesudahnya. Engkaulah yang patut disyukuri dan dipuji. Engkaulah yang paling layak diucapkan seorang hamba dan kami semua adalah hambaMu. Ya Allah, tidak ada pencegah bagi pemberianMu dan tidak memberi apabila Engkau menolaknya dan tidak berguna kebesaran seorang kecuali dengan kebesaran dari sisiMu. (HR. Muslim)
20. Nabi Saw bila mendengar seruan azan, beliau menirukan kata-kata dan seruannya. (HR. Ath-thahawi)
21. Barangsiapa mengucapkan (do'a) setelah mendengar suara muazzin:
"Ya Allah, Robb seruan (azan) yang sempurna ini dan shalat yang ditegakkan, karuniakanlah kepada Muhammad derajat dan kemuliaan yang tinggi dan kedudukan yang terpuji yang Engkau janjikan untuknya." Maka patut baginya memperoleh syafaat (ku) pada hari kiamat. (HR. Al Bukhari)
22. Maukah aku beritahu apa yang dapat menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat?" Para sahabat menjawab: "Baik ya Rasulullah." Beliau berkata, "Berwudhu dengan baik, menghilangkan kotoran-kotoran, banyak langkah diayunkan menuju mesjid, dan menunggu shalat (Isya) sesudah shalat (Maghrib). Itulah kewaspadaan (kesiagaan)." (HR. Muslim)
Penjelasan:
Kesiagaan dan persiapan untuk menghadapi perang fi sabilillah untuk membuka (menguasai) Mekah.
23. Sebaik-baik shaf (barisan) laki-laki adalah yang paling depan dan yang terburuk ialah barisan paling akhir. Namun seburuk-buruk barisan wanita adalah yang paling depan dan yang terbaik ialah yang paling belakang. (HR. Muslim)
24. Barangsiapa mengimami suatu kaum lalu mengkhususkan do'a untuk dirinya, maka dia telah mengkhianati mereka. (HR. Aththusi)
25. Rapikan barisanmu, sesungguhnya merapikan barisan termasuk mendirikan shalat. (HR. Ibnu Hiban)
26. Shalat jama'ah pahalanya melebihi shalat sendiri-sendiri dengan dua puluh tujuh derajat. (Mutafaq 'alaih)
27. Apabila seorang mengimami orang-orang hendaklah meringankan shalat karena di antara mereka terdapat anak-anak, orang tua, yang lemah, yang sakit dan yang punya hajat (keperluan), dan bila shalat sendirian dapat ia lakukan sesukanya. (HR. Bukhari)
28. Tiga orang yang diridhoi Allah yaitu seorang yang pada tengah malam bangun dan shalat, suatu kaum (jama'ah) yang berbaris untuk shalat dan suatu kaum berbaris untuk berperang (fisabilillah). (HR. Abu Yu'la)
29. Barangsiapa berjamaah dalam shalat subuh dan Isya maka baginya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari kemunafikan dan kebebasan dari kemusyrikan. (Abu Hanifah)
30. Ada empat orang tidak diwajibkan shalat jum'at yaitu wanita, budak, orang yang sakit dan musafir (bepergian). (Abu Hanifah)
31. Apabila kamu menegur kawanmu saat imam berkhotbah pada shalat jum'at dengan ucapan: "dengarkan", maka pahala shalat jum'atmu menjadi batal. (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Penjelasan:
ketika khatib sedang berkhotbah maka kita harus diam mendengarkan serta tidak boleh berbicara, kendatipun menegur orang lain yang sedang berbicara atau mengobrol dengan ucapan "Diamlah!" atau "Dengarkanlah!".
32. Barangsiapa meninggalkan shalat jum'at karena meremehkannya tanpa suatu alasan maka Allah Tabaroka wata'ala akan mengunci hatinya. (HR. Al Bukhari dan Muslim)
33. Paling afdol (utama) shalat seorang (adalah) di rumahnya kecuali (shalat) yang fardhu (lima waktu). (HR. Al Bukhari dan Muslim)
34. Hati manusia kadangkala maju dan kadangkala mundur. Apabila sedang mengalami kemajuan shalatlah nawafil (sunah ba'diyah, qobliyah dan tahajjud) dan bila sedang mengalami kemunduran shalatlah yang fardhu-fardhu saja (lima waktu). (Aththahawi)
35. Barangsiapa sesudah shalat (fardhu) mengucapkan zikir "Subhanallah" (Maha Suci Allah) 33 kali dan "Alhamdulillah" (Segala puji bagi Allah) 33 kali dan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) 33 kali lalu digenapkan yang keseratusnya dengan (membaca):
"Laailaaha illallah wahdahu la syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in Qodir" (Tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nyalah segala kekuasaan dan pujian. Dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa), maka akan terampuni dosa-dosanya (walaupun) sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim)
36. Rasulullah Saw berkata kepada Muadz Ra, "Ya Muadz, jangan meninggalkan sehabis tiap shalat ucapan:"
"Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat Engkau dan banyak bersyukur kepada-Mu dan beribadah kepada-Mu dengan baik." (HR. Annasa'i dan Abu Dawud)
37. Perbanyaklah sujud kepada Allah, sesungguhnya bila sujud sekali Allah akan mengangkatmu satu derajat dan menghapus satu dosamu. (HR. Muslim)
38. Diberitahukan kepada Nabi Saw bahwa si Fulan shalat semalam suntuk tetapi pada pagi harinya dia mencuri. Lalu beliau menjawab, "Kelak shalatnya akan mencegahnya dari perbuatan mencuri." (HR. Aththahawi)
39. Tiga orang yang shalatnya tidak sampai melampaui telinganya, yaitu seorang budak yang melarikan diri sampai dia pulang kembali, seorang isteri yang semalaman suaminya murka kepadanya, dan seorang imam yang mengimami suatu kaum sedangkan kaum itu tidak menyukainya. (HR. Attirmidzi dan Ahmad)
40. Apabila seorang shalat hendaklah mengenakan pakaian rangkap. Sesungguhnya Allah lebih berhak (dihadapi) dengan keindahan pakaian. (HR. Atthabrani)
41. Rasulullah Saw bila menghadapi suatu dilema (situasi yang sukar dan membingungkan) beliau shalat. (HR. Ahmad)
43. Malaikat selalu berpesan kepadaku tentang shalat tengah malam sehingga aku mengira bahwa umatku yang terbaik ialah yang sedikit tidurnya. (Abu Hanifah)
44. Rasulullah Saw apabila bangun tengah malam untuk shalat malam (Tahajjud) beliau mengucapkan:
"Tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Maha suci Engkau, ya Allah, aku mohon ampunanMu atas dosaku dan aku mohon rahmatMu. Ya Allah, tambahlah ilmu bagiku dan jangan Engkau memalingkan hatiku setelah Engkau memberiku hidayah (petunjuk) dan karuniakanlah dari sisimu rahmat. Sesungguhnya Engkau Maha pemberi rahmat." (HR. Abu Dawud)
45. Umatku yang termulia ialah penghafal Al Qur'an dan yang selalu shalat tengah malam (tahajud). (HR. Atthabrani dan Al Baihaqi)
Penjelasan:
Hamalatul Qur'an artinya penghafal Qur'an, memahami artinya, sekaligus mengajarkan dan mengamalkan isinya.
42. Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar dengan sengaja maka Allah akan menggagalkan amalannya (usahanya). (HR. Al Bukhari)
Rahasia Sholat 5 Waktu
Ali bin Abi Thalib r.a berkata : "Sewaktu Rasullullah
S.A.W duduk bersama para sahabat muhajirin dan anshar, maka dengan tiba-tiba
datanglah satu rombongan orang-orang Yahudi lalu berkata :
'Ya Muhammad, kami hendak bertanya kepada kamu kalimat-kalimat yang telah
diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa A.S. yang tidak diberikan kecuali kepada
para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.'
Lalu Rasullullah S.A.W. bersabda: 'Silahkan bertanya.'
Berkata orang Yahudi:
'Terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu.'
Sabda Rasullullah S.A.W. :
'Shalat Zhuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada tuhanNya.
Shalat Ashar itu ialah saat ketika Nabi Adam A.S. memakan buah Khuldi.
Shalat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam A.S., maka setiap mukmin yang shalat Maghrib dengan ikhlas kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pastii Allah akan mengkabulkan permintaannya.
Shalat Isya' itu ialah sembahyang yang dikerjakan oleh para Rasul-Rasul sebelumku.
Shalat Subuh adalah sebelum terbit matahari, ini karena apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan di situ sujudnya tiap orang kafir.' Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata: 'Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan didapati oleh orang yang sembahyang.'
Rasullullah S.A.W bersabda: 'Jagalah waktu-waktu shalat terutama shalat yang pertengahan, shalat Zhuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam, orang mukimin yang mengerjakan shalat pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya hawa api neraka Jahanam pada hari Kiamat.'
Sabda Rasullullah S.A.W. lagi: 'Manakala shalat Ashar, adalah saat di mana Nabi Adam A.S. memakan buah Khuldi. Orang mukmin yang mengerjakan shalat Ashar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.'
Setelah itu Rasullullah S.A.W. membaca ayat yang artinya: 'Jagalah waktu-waktu shalat terutama sekali shalat yang pertengahan, shalat Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam A.S. diterima. Seorang mukimin yang ikhlas mengerjakan shalat Maghrib kemudian meminta sesuatu dari Allah maka Allah akan perkenankan.
'Sabda Rasullullah S.A.W.:
'Shalat Isya' (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan shalat Isya' berjamaah, Allah S.W.T. haramkan dari terkena nyalanya api neraka dan diberinya cahaya untuk menyeberangi titi sirath.'
Sabda Rasullullah S.A.W. seterusnya: 'Shalat Subuh pula, seorang mukmin yang mengerjakan shalat subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberi oleh Allah S.W.T. dua kebebasan yaitu:
1. Dibebaskan dari api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq.
Lalu Rasullullah S.A.W. bersabda: 'Silahkan bertanya.'
Berkata orang Yahudi:
'Terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu.'
Sabda Rasullullah S.A.W. :
'Shalat Zhuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada tuhanNya.
Shalat Ashar itu ialah saat ketika Nabi Adam A.S. memakan buah Khuldi.
Shalat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam A.S., maka setiap mukmin yang shalat Maghrib dengan ikhlas kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pastii Allah akan mengkabulkan permintaannya.
Shalat Isya' itu ialah sembahyang yang dikerjakan oleh para Rasul-Rasul sebelumku.
Shalat Subuh adalah sebelum terbit matahari, ini karena apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan di situ sujudnya tiap orang kafir.' Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata: 'Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan didapati oleh orang yang sembahyang.'
Rasullullah S.A.W bersabda: 'Jagalah waktu-waktu shalat terutama shalat yang pertengahan, shalat Zhuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam, orang mukimin yang mengerjakan shalat pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya hawa api neraka Jahanam pada hari Kiamat.'
Sabda Rasullullah S.A.W. lagi: 'Manakala shalat Ashar, adalah saat di mana Nabi Adam A.S. memakan buah Khuldi. Orang mukmin yang mengerjakan shalat Ashar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.'
Setelah itu Rasullullah S.A.W. membaca ayat yang artinya: 'Jagalah waktu-waktu shalat terutama sekali shalat yang pertengahan, shalat Maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam A.S. diterima. Seorang mukimin yang ikhlas mengerjakan shalat Maghrib kemudian meminta sesuatu dari Allah maka Allah akan perkenankan.
'Sabda Rasullullah S.A.W.:
'Shalat Isya' (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan shalat Isya' berjamaah, Allah S.W.T. haramkan dari terkena nyalanya api neraka dan diberinya cahaya untuk menyeberangi titi sirath.'
Sabda Rasullullah S.A.W. seterusnya: 'Shalat Subuh pula, seorang mukmin yang mengerjakan shalat subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberi oleh Allah S.W.T. dua kebebasan yaitu:
1. Dibebaskan dari api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq.
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S.A.W. maka mereka berkata:
'Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai Muhammad (S.A.W). Kini katakan pula kepada kami semua kenapakah Allah S.W.T. mewajibkan puasa 30 hari ke atas umatmu?'.
Sabda Rasullullah S.A.W.:
'Ketika Nabi Adam memakan buah pohon yang dilarang, lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabii Adam A.S. selama 30 hari. Kemudian Allah S.W.T. mewajibkan ke atas keturunan Adam A.S. berlapar selama 30 hari.
Sementara izin makan diwaktu malam itu adalah sebagai karunia Allah S.W.T. kepada makhlukNya.'
Kata orang Yahudi:
'Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu katakan itu. Kini terangkan kepada kami ganjaran pahala yang diperoleh dari puasa itu.
' Sabda Rasullullah S.A.W.: 'Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas kepada Allah S.W.T. dia akan diberi oleh Allah S.W.T. 7 perkara:
1. Akan dicairkan daging haram yang tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh dengan makanan yang haram).
2. Rahmat Allah sentiasa dekat dengannya.
3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal.
4. Dijauhkan dari merasa lapar dan haus.
5. Diringan baginya siksa kubur (siksa yang sangat mengerikan).
6. Diberikan cahaya oleh Allah S.W.T. pada hari Kiamat untuk menyeberang titian sirath.
7. Allah S.W.T. akan memberinya kemudian di syurga.
Kata orang Yahudi:
'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami kelebihanmu antara semua para nabi-nabi.'
Sabda Rasullullah S.A.W.:
'Seorang Nabi mengunakan doa mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi saya tetap menyimpankan doa saya (untuk saya gunakan memberi syafaat pada umat saya di hari kiamat).'
Kata orang Yahudi:
'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad, kini kami mengakui dengan ucapan Asyhadu Allaa ilaaha illallaah, wa annaka Rasulullah (kami percaya bahawa tiada Tuhan kecuali Allah dan engkau utusan Allah).'
"Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah2an. Dan berilah berita gembira kepada orang2 yang sabar." (Al-Baqarah : 155)
Langganan:
Postingan (Atom)