Senin, 16 April 2012
vyza: Kesehatan Jiwa Pengaruhi Produktivitas Dan Kualita...
vyza: Kesehatan Jiwa Pengaruhi Produktivitas Dan Kualita...: Written by admin (Bogor, MADINA): Proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberi dampak terhadap nilai-nilai sos...
Sabtu, 14 April 2012
Kesehatan Jiwa Pengaruhi Produktivitas Dan Kualitas SDM
Written by admin
(Bogor, MADINA): Proses globalisasi
dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberi dampak terhadap nilai-nilai
sosial dan budaya masyarakat. Sementara tidak semua orang mempunyai kemampuan
yang sama untuk menyesuaikan dengan berbagai perubahan tersebut. Akibatnya,
gangguan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global. Sayangnya,
banyak orang yang tidak menyadari jika mereka mungkin mengalami masalah
kesehatan jiwa, karena masalah kesehatan jiwa bukan hanya gangguan jiwa berat
saja. Justru gejala seperti depresi dan cemas kurang dikenali masyarakat
sebagai masalah kesehatan jiwa.
Demikian sambutan Menteri Kesehatan
Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) pada Puncak Peringatan Hari Kesehatan
Jiwa Sedunia (HKJS) Tahun 2008 di halaman kantor Walikota Bogor, 20-10-2008..
Hadir dalam acara ini para Pejabat di lingkungan Depkes, Depdagri, Depsos,
Depdiknas, Depag, Perwakilan WHO Indonesia, dan LSM.
Lebih lanjut dikatakan Menkes, masalah kesehatan jiwa sangat mempengaruhi produktifitas dan kualitas kesehatan perorangan maupun masyarakat yang tidak mungkin ditanggulangi oleh sektor kesehatan saja. Mutu SDM tidak dapat diperbaiki hanya dengan pemberian gizi seimbang namun juga perlu memperhatikan 3 aspek dasar yaitu fisik/jasmani (organo biologis), mental-emosional/jiwa (psikoedukatif), dan sosial-budaya/lingkungan (sosiokultural).
Lebih lanjut dikatakan Menkes, masalah kesehatan jiwa sangat mempengaruhi produktifitas dan kualitas kesehatan perorangan maupun masyarakat yang tidak mungkin ditanggulangi oleh sektor kesehatan saja. Mutu SDM tidak dapat diperbaiki hanya dengan pemberian gizi seimbang namun juga perlu memperhatikan 3 aspek dasar yaitu fisik/jasmani (organo biologis), mental-emosional/jiwa (psikoedukatif), dan sosial-budaya/lingkungan (sosiokultural).
Dalam kesempatan tersebut, Menkes
menyampaikan 5 pesan mengenai kesehatan jiwa Indonesia, yaitu :
- Kesehatan jiwa adalah bagian integral dari kesehatan;
tidak ada kesehatan tanpa kesehatan jiwa.
- Status kesehatan jiwa individu sangat menentukan
kualitas hidup, karena status kesehatan jiwa yang buruk akan menurunkan
indeks pembangunan manusia Indonesia.
- Kesehatan jiwa harus terintegrasi ke dalam semua aspek
kesehatan, kebijakan publik, perencanaan sistem kesehatan serta pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan.
- Penanggulangan masalah kesehatan jiwa merupakan
tanggung jawab pemerintah dan masyrakat, sektor swasta, lembaga swadaya
masyarakat serta penderita dan keluarganya.
- Setiap warga negara harus memelihara kesehatan jiwa dan
raganya agar dapat hidup dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan
negara.
Menurut Menkes, ke-5 pesan ini telah
dilaksanakan di beberapa wilayah seperti di Kelurahan Sindang Barang, Kota
Bogor, Jakarta Barat, dan 8 Kab/Kota ada di provinsi Nangro Aceh Darussalam.
Kepada wilayah-wilayah tersebut, Menkes memberi penghargaan melalui pencanangan
desa peduli kesehatan jiwa.
Menkes menyebutkan beberapa kategori
wilayah yang peduli kesehatan jiwa, diantaranya yaitu:
- Telah melaksanakan musyawarah masyarakat desa yang
dihadiri perwakilan aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
wanita dan membuat keputusan menjadikan desanya sebagai desa peduli
kesehatan jiwa;
- Memiliki kader kesehatan jiwa terlatih sesuai standar
kesehatan jiwa masyarakat, jumlahnya tergantung pada jumlah penduduk desa
(1 kader kesehatan jiwa untuk 15-20 kepala keluarga);
- Melaksanakan kegiatan-kegiatan kesehatan jiwa yang
meliputi: deteksi kesehatan jiwa keluarga, penyuluhan kesehatan jiwa, terapi
pasien gangguan jiwa, terapi aktivitas kelompok yang dilaksanakan oleh
perawat kesehatan jiwa, dan rehabilitasi pasien gangguan jiwa di desa; dan
- Memiliki standar administratif berupa struktur
organisasi dan catatan kegiatan upaya kesehatan jiwa.
Sementara itu, Dirjen Bina Pelayanan
Medik yang juga Ketua Panitia Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, dr. Farid
W. Husein menyampaikan, peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2008 dimaksudkan
untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kesehatan jiwa yang ada di
masyarakat serta mengurangi stigma terhadap gangguan jiwa.
Pada acara ini, dilakukan
serangkaian kegiatan, diantaranya yaitu pertunjukkan tari dan musik Rampak
Gendang oleh RS. Marzoeki Mahdi Bogor, drama tentang Kesehatan Jiwa di
Masyarakat oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan UI, pemutaran film
dokumenter kesehatan jiwa, serta pameran hasil karya, foto dan lukisan
Jumlah Penderita Gangguan Jiwa Alami Peningkatan
Jumlah penderita gangguan jiwa di
Surabaya semakin meningkat. Pada 2010 lalu, sebanyak 10 sampai 20 pasien yang
mendapatkan perawatan di Instalasi Rawat Inap Jiwa Rumah Sakit Umum (RSU) dr
Soetomo tiap bulannya.
Kini, sebanyak 20 sampai 30 pasien yang mendapat perawatan tiap bulannya. "Jumlahnya mengalami peningkatan 80 hingga 90 persen," ungkap Kepala Instalasi Rawat Inap Jiwa RSU dr Soetomo, Didi Aryani Budiyono, Rabu (12/10).
Namun, ia mengaku bangga dengan tingkat kesadaran masyakarat Jawa Timur dalam melakukan pencegahan. Hal tersebut terlihat dengan banyaknya pasien yang datang untuk memeriksakan keluarganya karena menderita gangguan jiwa. "Langkah ini sangat baik karena dapat mengantisipasi parahnya penyakit yang diderita," ujarnya.
Dari jumlah tersebut, kata Didi, kebanyakan pasien menderita skizofrenia atau gangguan jiwa berat. Selain skizofrenia, ada juga pasien yang menderita gangguan jiwa ringan seperti insomnia atau sulit tidur dengan penyebab terlalu banyak beban pikiran.
Menurut Didi, hal tersebut disebabkan karena kondisi ekonomi dan sosial. Semisal keluarga yang tidak mampu menanggung beban kebutuhan yang tinggi. "Faktor inilah yang menjadi penyebab utama tingginya penderita gangguan jiwa," jelasnya.
Didi mengimbau warga yang keluarganya yang diduga menderita gangguan jiwa agar segera dibawa ke rumah sakit. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tidak memasung penderita gangguan jiwa, karena upaya tersebut dapat menambah gangguan bagi penderita. "Seharusnya, keluarga penderita bisa langsung membawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat," kata Didi.
Kini, sebanyak 20 sampai 30 pasien yang mendapat perawatan tiap bulannya. "Jumlahnya mengalami peningkatan 80 hingga 90 persen," ungkap Kepala Instalasi Rawat Inap Jiwa RSU dr Soetomo, Didi Aryani Budiyono, Rabu (12/10).
Namun, ia mengaku bangga dengan tingkat kesadaran masyakarat Jawa Timur dalam melakukan pencegahan. Hal tersebut terlihat dengan banyaknya pasien yang datang untuk memeriksakan keluarganya karena menderita gangguan jiwa. "Langkah ini sangat baik karena dapat mengantisipasi parahnya penyakit yang diderita," ujarnya.
Dari jumlah tersebut, kata Didi, kebanyakan pasien menderita skizofrenia atau gangguan jiwa berat. Selain skizofrenia, ada juga pasien yang menderita gangguan jiwa ringan seperti insomnia atau sulit tidur dengan penyebab terlalu banyak beban pikiran.
Menurut Didi, hal tersebut disebabkan karena kondisi ekonomi dan sosial. Semisal keluarga yang tidak mampu menanggung beban kebutuhan yang tinggi. "Faktor inilah yang menjadi penyebab utama tingginya penderita gangguan jiwa," jelasnya.
Didi mengimbau warga yang keluarganya yang diduga menderita gangguan jiwa agar segera dibawa ke rumah sakit. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tidak memasung penderita gangguan jiwa, karena upaya tersebut dapat menambah gangguan bagi penderita. "Seharusnya, keluarga penderita bisa langsung membawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat," kata Didi.
Soal Keperawatan JiwaStikes Siti Khodijah Smester III Thn 2011/2012
1. Hubungan
theraupeutik adalah hubungan yg terjalin antara....
a. Klien
dgn klien
b. Perawat
dgn keluarga
c. Perawat
dgn klien
d. Klien
dgn keluarga
e. A,b,c
dan d salah
Jawab:
c
2. Dibawah
ini yg termasuk elemen komunikasi theraupetik adalah,kecuali...
a. Kurangnya
perencanaan perawat
b. Empati,bentuk
keterampilan komunikasi dan prilaku
c. Kehadiran-ada
dgn klien baik fisik maupun psikologis
d. Observasi
e. Mendengar
Jawab; a
cuma contoh aja selebih nya ada 53 soal
asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kesehatan Jiwa
masyarakat ( community mental health ) telah menjadi bagian masalah kesehatan masyarakat
(public health) yang dihadapi semua negara. Salah satu pemicu terjadinya
berbagai masalah dalam kesehatan jiwa adalah dampak modernisasi dimana tidak
semua orang siap untuk menghadapi cepatnya perubahan dan kemajuan teknologi
baru. Gangguan jiwa tidak menyebabkan kematian secara langsung namun akan
menyebabkan penderitanya menjadi tidak produktif dan menimbulkan beban bagi
keluarga penderita dan lingkungan masyarakat sekitarnya, Dalam UU No.23 tahun
1992 tentang kesehatan, pasal (4) disebutkan setiap orang mempunyai hak yang
sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Minggu, 01 April 2012
ANJURAN UMUM PEMUPUKAN BERIMBANG MENGGUNAKAN PUPUK MAJEMUK (Phonska Petrokimia-gresik, Urea Pusri
)
PT Petrokimia Gresik atau Dinas Teknis Pertanian Setempat)
No
|
KOMODITI
|
DOSIS
|
WAKTU APLIKASI & TAKARAN PUPUK
| |
1.
|
Anggur *)
|
1800 gr Phonska/pohon
|
Setelah Rompes : 900 gr Phonska/pohon
Saat pembesaran buah : 900 gr Phonska/pohon
| |
2.
|
Apel *)
|
1600 gr Phonska/
Pohon
|
Setelah Rompes : 800 gr Phonska/pohon
Saat pembesaran buah : 800gr phonska/pohon
| |
3.
|
Jeruk *)
|
1600 gr Phonska/
Pohon
|
Awal musim hujan : 800 gr Phonska/pohon
Akhir musim hujan : 800 gr Phonska/pohon
| |
4.
|
Cengkeh *)
|
5000 gr Phonska/
Pohon
2500 gr Phonska/
Pohon
|
Awal musim hujan : 2500 gr Phonska + 1250 gr urea /pohon
Akhir musim hujan : 2500 gr Phonska + 1250 gr urea/pohon
| |
5.
|
Kakao *)
|
1000 gr Phonska/
Pohon
150 gr Kieserit/
Pohon
|
Awal musim hujan : 500 gr Phonska + 75 gr kieserit /pohon
Akhir musim hujan : 500 gr Phonska + 75 gr Kieserit/pohon
| |
6.
|
Kelapa
Sawit *)
|
5500 gr Phonska/
Pohon
1000gr KCI/
Pohon
1000 Kieserit
|
Awal musim hujan : 2750 gr
Phonska + 500 gr KCI + 500 gr Kieserit/pohon
Akhir musim hujan : 2750 gr
Phonska + 500 gr KCI + 500 gr Kieserit/pohon
| |
7.
|
Kopi *)
|
1100 gr Phonka/
Pohon
150 gr Kieserit/
Pohon
|
Awal musim hujan : 550 gr Phonska + 75 gr kieserit /pohon
Akhir musim hujan : 550 gr Phonska + 75 gr kieserit/pohon
| |
8.
|
Lada *)
|
3160 gr Phonska/
Pohon
300 gr KCI/pohon
275 gr Kieserit/
Pohon
|
Awal musim hujan : 1500 gr
Phonska + 120 gr KCI +100 gr kieserit/pohon
Susulan I : 850 gr phonska + 90 gr KCI +85 gr kieserit/pohon
Susulan II : 540 gr Phonska + 60 gr KCI + 60 gr kieserit/pohon
Susulan III : 270 gr Phonska + 30 gr KCI + 30 gr kieserite/pohon
Catatan : interval pemupukan 40-45 hari
| |
*) = gr per (/) pohon, pupuk diberikan dengan cara dibenamkan dalam
alur mengelilingi batang tanaman
| ||||
9.
|
Bawang
|
merah 800 kg Phonska
400 kg ZA
|
Dasar: 400 kg Phonska + 200 kg ZA
30 HST: 400 kg Phonska + 200 kg ZA
| |
10.
|
Bawang putih
|
800 kg Phonska 400 kg
ZA
|
Dasar: 400 kg Phonska
20 HST: 400 kg Phonska + 50 kg ZA
40 HST: 350 kg ZA
| |
11.
|
Buncis/kacang
panjang
|
450 kg Phonska
|
Dasar:150 kg Phonska
15 HST: 150 kg Phonska
30 HST: 150 kg Phonska
| |
12.
|
Brokoli
|
800 kg Phonska
|
Dasar: 300 kg Phonska
15 HST: 250 kg Phonska
30 HST: 250 kg Phonska
| |
13.
|
Jagung hibrida
|
300 kg Phonska
300 kg Urea
|
Dasar: 150 kg Phonska + 75 kg Urea
20 HST: 150 kg Phonska + 75 kg Urea
35 HST: 150 kg Urea
| |
14.
|
Kacang panjang
|
450 kg Phonska
|
Dasar: 150 Kg Phonska
15 HST: 150 kg Phonska
30 HST: 150 kg Phonska
| |
15.
|
Kacang tanah
|
250 kg Phonska
|
Dasar: 125 kg Phonska
30 HST: 125 kg Phonska
| |
16.
|
Kedele
|
250 kg Phonska
|
Dasar: 125 kg Phonska
30 HST: 125 kg Phonska
| |
17.
|
Kentang
|
1000 kg Phonska
200 kg ZA
|
Dasar: 500 kg Phonska + 100 kg ZA
30 HST: 500 kg Phonska + 100 kg ZA
| |
18.
|
Kubis
|
400 kg Phonska
300 kg ZA
|
Dasar: 200 kg Phonska + 50 kg ZA
15 HST: 200 kg Phonska + 50 kg ZA
30 HST: 200 kg ZA
| |
19.
|
Kubis bunga
|
800 kg Phonska
|
Dasar: 300 kg Phonska
15 HST: 250 kg Phonska
30 HST: 250 kg Phonska
| |
20.
|
Lombok
|
800 kg Phonska
200 kg ZA
|
Dasar: 400 kg Phonska
20 HST: 400 kg Phonska
40 HST: 200 kg ZA
| |
21.
|
Melon
|
1200 kg Phonska
200 kg KCl
|
Dasar: 400 kg Phonska + 100 kg KCl
1-8 MST: 800 kg Phonska + 100 kg KCl
Sistem kocoran: 100-180 gr/10 ltr, untuk 10 tanaman setiap 3 hari sekali
| |
22.
|
Mentimun
|
400 kg Phonska
|
Dasar : 100 kg Phonska
20 HST : 150 kg Phonska
35 HST : 150 kg Phonska
| |
23.
|
Padi sawah
|
300 kg Phonska
200 kg Urea
|
Dasar **) : 150 kg Phonska+ 50 kg Urea
20 HST : 150 kg Phonska+ 50 kg Urea
35 HST : 100 kg Urea
| |
24.
|
Semangka
|
1200 kg Phonska
200 kg KCI
|
Dasar : 400 kg Phonska +100 kg KCI
1-8 MST : 800 kg Phonska +100 kg KCI
Sistem kocoran :
100-180 Gr/10 ltr untuk 10 tanaman setiap 3 hari sekali
| |
25.
|
Terong
|
700 kg Phonska
150 kg ZA
|
Dasar : 300 kg Phonska
15 HST : 300 kg Phonska
30 HST : 100 kg Phonska +150 kg ZA
| |
26.
|
Tomat
|
800 kg Phonska
200 kg ZA
|
Dasar : 400 kg Phonska
15 HST : 400 kg Phonska
30 HST : 200 kg ZA
| |
27.
|
Ubi Jalar
|
300 kg Phonska
100 kg Urea
|
Dasar : 150 kg Phonska +25 kg Urea
30 HST : 150 kg Phonska +75 kg Urea
| |
28.
|
Ubi Kayu/SINGKONG
|
300 kg Phonska
150 kg Urea
|
Dasar : 150 kg Phonska + 25 kg Urea
60 HST : 150 kg Phonska +125 kg Urea
| |
29.
|
Wortel
|
400 kg Phonska
300 kg ZA
|
Dasar : 200 kg Phonska +50 kg ZA
15 HST : 200 kg Phonska +
50 kg ZA
30 HST : 200 kg ZA
| |
HST : Hari Setelah Tanam
MST : Minggu Setelah Tanam
**) : Tanah kahat belerang, Urea diganti dengan 100 kg ZA
| ||||
Pusat Layanan Pelanggan
Email : Konsumen@petrokimia-gresik.com
SMS : 0811344774
Telpon : 031-3977001-3, 3979975, 3981811-14, 3982100, 3982200
Telp bebas pulsa : 08001 636363, 08001 888777
Fax : 031-3979976
Selasa, 17 Januari 2012
Pemupukan Berimbang Urea (pupuk tunggal)
Anjuran penggunaan pupuk Urea pada beberapa tanaman dengan pemupukan berimbang (pupuk tunggal)
Catatan: Dosis dan komposisi pupuk NPK Pelangi disesuaikan dengan kondisi tanah setempat serta jenis tanaman yang dibudidayakan.
sumber : http://www.pupukkaltim.com/
JENIS TANAMAN | DOSIS (Kg/ha) | ||
UREA | SP 18 | KCl | |
Padi | 250 | 200 | 75 |
Jagung Hibrida | 300-350 | 200-300 | 100 |
Kedelai | 100-150 | 150-200 | 50-100 |
Kacang Tanah | 100-150 | 200 | 50-100 |
Ubi kayu/Ubi Jalar | 200-300 | 200-250 | 75-100 |
Bawang Merah/Bawang Putih | 300-400 | 500-600 | 150-250 |
Kentang | 400-500 | 600-700 | 200-300 |
Kubis | 300-400 | 200-300 | 75-150 |
Tomat/Cabe | 300-400 | 300-400 | 150-200 |
Wortel | 300-400 | 200-300 | 100-150 |
Kacang Panjang/Buncis | 100-150 | 150-200 | 50-100 |
Brokoli/Kol Bunga | 200-300 | 200-300 | 75-150 |
Semangka/Melon | 300-400 | 500-700 | 300-400 |
Jeruk, Apel, Anggur, Mangga | 500-600 | 600-800 | 400-500 |
sumber : http://www.pupukkaltim.com/
Langganan:
Postingan (Atom)