Minggu, 01 April 2012

Mengatasi Serangan Tungau (kutu) pada Ubikayu-singkong secara Murah



Berdasarkan pengalaman, serangan tungau pada ubikayu saat musim kemarau dapat dilakukan secara murah. Tidak harus menggunakan pestisida. Penggunaan pestisida untuk ubi kayu dirasa sangat mahal, tidak sebanding dengan nilai ekonominya. Di samping itu, pestisida tidak baik untuk kesehatan, bahkan berdampak negatif pada lingkungan. Intensitas serangan tungau tinggi hanya musim kemarau saja. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tungau hanya menyerang tanaman jika lingkungannya kering. Buktinya pada musim hujan tidak ada serangan tungau. Jadi kuncinya ada pada kelembaban. Demikian disampaikan Ir. Margono Rachmad, Kepala KP Kendalpayak saat menjelaskan budi daya ubikayu kepada Gapoktan Desa Gampeng, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk yang berkunjung ke Balitkabi Kamis (9/2).
Atas dasar itu, pengendalian tungau di KP Kendalpayak dengan mengatur kelembaban. ”Caranya tanaman ubikayu yang terserang tungau disemprot dengan air, sehingga kondisinya seolah-olah hujan” tutur pak Margono. Cara ini ternyata efektif untuk mengendalikan tungau yang menyerang ubikayu, lanjutnya. Pengendalian tungau melalui pengaturan kelembaban dinilai sangat efektif menekan intensitas serangan tungau. Dengan kata lain selain ramah lingkungan cara ini dinilai jauh lebih murah dan ekonomis.
Selain di pertanaman plasma nutfah ubikayu, para tamu yang berjumlah 50 orang tersebut juga dijelaskan tentang koleksi plasmanutfah aneka umbi-umbian potensial. Kemudian ke lokasi KRPL Balitkabi dan UPBS. Di UPBS, para tamu melihat bagaimana benih sumber diproses hingga siap dikirim ke konsumen.
Penjelasan lebih mendalam tentang budidaya dan varietas unggul ubikayu diberikan oleh Ir. Kartika Nurwidjayanti, MS. Dalam paparannya, Ibu Kartika menjelaskan budidaya ubikayu mulai dari penyiapan lahan, pemilihan bibit, penanaman dan pemeliharaan, hingga panen. Aneka varietas unggul ubikayu rakitan Balitkabi turut dijelaskan. Selain itu, peneliti-pemulia ubikayu ini juga  mendorong kelompok tani untuk mengelola tanaman ubikayu dengan baik. “Karena prospek ubikayu saat ini mengalami peningkatan drastis” urai bu Kartika.
Sebelumnya rombongan Gapoktan ini diperkenalkan tentang mandat, tugas, dan fungsi  Balitkabi oleh Ir. Achmad Winarto, serta diterima oleh Dr. A.A. Rahmianna, yang menjabat Plh Kepala Balitkabi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar